“Langkah Awal Kesuksesan: LPB HATAPA Gelar Pelatihan Mentality Dasar bagi Pelaku UMKM”

Pelatihan Basic Mentality bagi UMKM binaan LPB Hadaduhup Itah Parajakian (Hatapa) telah diadakan pada tanggal 26 Oktober 2023 di Aula Kantor Koperasi Parajakian Desa Lemo II Kabupaten Barito Utara.  Dihadiri oleh Dept. Head CSR PT Pamapersada Nusantara Distrik SMMS, A. Ibnu H. serta 27 UMKM yang berasal dari Desa Bintanng Ninggi I, Desa Bintang Ninggi II, Desa Lemo I, Desa Lemo II, Desa Pendreh, Desa Lanjas dan Guru dari SMK Malahayati Desa Buhut Jaya.

Acara dimulai dengan sambutan dari Amirullah, selaku koordinator LPB Hatapa. Dalam sambutannya, Amirullah mensosialisasikan program-program LPB Hatapa yang akan dilaksanakan di wilayah Ring I (Desa Lemo I, Desa Lemo II, Desa Bintang Ninggi I, Desa Bintang Ninggi II, dan Desa Pendreh) pada tahun 2023 serta menyambut baik akan dukungan berbagai pihak dalam pembinaan dan pendampingan yang dilakukan oleh LPB Hatapa. Sambutan selanjutnya oleh Dept. Head CSR PT Pamapersada Nusantara  Distrik SMMS A. Ibnu H yang menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan Langkah awal dimulainya program kegiatan LPB Hatapa, agar UMKM peserta pelatihan  dapat memiliki nilai-nilai yang perlu dipegang dan dilakukan oleh UMKM untuk menjalankan usahanya supaya tumbuh, berkembang dan berkelanjutan.

Selanjutnya yaitu penyampaian materi oleh Instruktur Iyan Iriansah Instruktur Pelatihan dari Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA). Pada hari pertama ini, instruktur menyampaikan mengenai materi dasar mentalitas wirausaha merupakan hal penting yang harus ditanamkan pada masing-masing diri UMKM agar UMKM dapat menentukan bagaimana cara untuk bersikap, berpikir dan bertindak dalam melaksanakan usahanya. Iyan Iriansah menyampaikan, perlunya mental model yang positif. Mental model positif artinya mental yang selalu dilandasi oleh perilaku/ aksi yang positif yang nantinya akan berpengaruh terhadap hasil yang positif juga.

Terdapat lima prinsip kunci dalam mengembangkan mentalitas dasar dan kewirausahaan yang esensial untuk mencapai kesuksesan. Pertama, memberikan fokus utama pada kepuasan pelanggan, mengakui peran sentral pelanggan sebagai pihak yang harus diutamakan, dengan kualitas sebagai prioritas utama. Kesadaran terhadap persaingan yang ketat mendorong kita untuk menghadapinya dengan keberanian, menciptakan inovasi sebagai respons terhadap lingkungan yang dinamis. Kepekaan terhadap peluang dan ketidaknyamanan terhadap status quo menjadi kunci untuk memastikan keberlanjutan bisnis. Inovasi nilai tambah dianggap esensial, dan strategi edukasi pasar diterapkan untuk memastikan adopsi inovasi oleh masyarakat. Kedua, penerapan siklus PDCA (Plan, Do, Check, Act) menjadi fundamental, dengan penekanan pada perencanaan yang matang sebelum memulai usaha, evaluasi terus-menerus terhadap kinerja, serta kesiapan untuk mengidentifikasi dan memperbaiki masalah. Pengendalian kualitas yang menyeluruh dianggap sebagai bagian integral dari proses ini. Yang ketiga, pengambilan keputusan didasarkan pada fakta dan data yang akurat. Setiap langkah dalam menjalankan usaha harus didukung oleh analisis menyeluruh terhadap informasi yang tersedia. Menghindari kesimpulan prematur dan mengandalkan data empiris menjadi prinsip utama. Keempat, memusatkan perhatian pada kerjasama dan membangun hubungan yang solid dengan pihak-pihak terkait. Kepercayaan dianggap sebagai aspek terpenting dalam menjalin kolaborasi yang saling menguntungkan. Sinergi dengan semua pihak menjadi kunci dalam mencapai tujuan bersama. Yang terakhir, menonjolkan keunggulan produk sebagai strategi pemasaran. Melalui penekanan pada keunggulan produk, konsumen dapat lebih menyadari dan tertarik pada produk yang ditawarkan. Keberanian untuk mencoba hal baru, kemampuan mengelola risiko, dan semangat untuk belajar dari kesalahan dianggap sebagai faktor penentu dalam mengelola perubahan dan mencapai keberhasilan.

“Berdayakan Peternak Madu Kelulut: LPB HATAPA Adakan Pelatihan Peningkatan Produktivitas”

Program pelatihan ini bertujuan untuk mengatasi kendala yang dihadapi oleh UMKM pembudidaya kelulut binaan LPB Hatapa yang belum memahami teknik budidaya madu kelulut secara menyeluruh. Sejumlah aspek yang menjadi fokus program melibatkan pemeliharaan kelulut, pemilihan lokasi budidaya, teknik breeding, serta pemecahan masalah produktivitas madu yang rendah. Pelaksanaan program dilakukan pada tanggal 02-03 September 2023 di Aula Desa Bintang Ninggi I, Kecamatan Teweh Tengah, Barito Utara, Kalimantan Tengah. Sebanyak 21 UMKM Pembudidaya Madu Kelulut berpartisipasi dalam kegiatan ini. Metode mentoring yang diterapkan melibatkan presentasi, sharing, sesi tanya jawab, praktek langsung, dan kunjungan lapangan. Instruktur yang memimpin pelatihan adalah Albi, seorang inovator di bidang Perlebahan Kalimantan.

Hari pertama pelatihan, pada tanggal 02 September 2023, didedikasikan untuk pemaparan materi teknis budidaya kelulut. Materi melibatkan pengenalan jenis-jenis kelulut di Kalimantan, keunggulan budidaya kelulut, cara pembuatan sarang kelulut, teknik panen madu, penentuan lokasi budidaya, pengenalan vegetasi penunjang kelulut, pengendalian hama dan penyakit, pengelolaan koloni kelulut, dan produk selain madu seperti polen dan propolis. Hari kedua, pada tanggal 03 September 2023, peserta pelatihan diajak untuk berpraktek langsung dalam pembuatan sarang kelulut, termasuk Toping dan Stup. Kegiatan praktek ini diikuti dengan kunjungan langsung ke tempat budidaya kelulut. Instruktur memberikan penjelasan mengenai cara membuka sarang kelulut, ciri-ciri koloni yang kuat dan lemah, serta strategi mengatasi hama kelulut.

Evaluasi kegiatan menunjukkan peningkatan pengetahuan peserta dalam teknik budidaya madu kelulut, keberhasilan praktek pembuatan sarang kelulut, dan respon positif terhadap kunjungan lapangan. Kesimpulannya, program pelatihan ini memberikan kontribusi positif terhadap peningkatan pengetahuan dan keterampilan UMKM pembudidaya kelulut. Harapannya, hal ini dapat berdampak positif pada produktivitas madu kelulut dan pertumbuhan usaha UMKM. Sebagai Langkah tindak lanjut, LPB Hatapa memberikan pendampingan usaha bagi UMKM guna mendukung perkembangan budidaya kelulut bagi UMKM dan melakukan monitoring secara berkala untuk mengevaluasi implementasi hasil pelatihan.

“Kelola Keuangan dengan Mudah: LPB HATAPA Adakan Pelatihan Pembukuan Sederhana untuk Pelaku UMKM”

Program pelatihan ini diinisiasi sebagai respons terhadap kurangnya pemahaman dan implementasi pembukuan sederhana oleh UMKM binaan LPB Hatapa. Saat ini, UMKM tersebut belum melibatkan aktivitas pembukuaan yang diperlukan dalam menjalankan usahanya. Pencatatan keuangan seperti arus kas, laporan laba/rugi, perhitungan HPP, dan pembukuan lainnya masih menjadi kekurangan yang perlu diatasi. Pada pelaksanaan program ini, UMKM diharapkan dapat memahami secara mendalam aktivitas pembukuan yang diperlukan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas usahanya. Dengan adanya pemahaman tersebut, diharapkan UMKM dapat membuat pencatatan keuangan yang meliputi arus kas, laporan laba/rugi, perhitungan HPP, serta pembukuan usaha lainnya yang menjadi kebutuhan esensial.

Pelatihan dilaksanakan pada Kamis, 26 Oktober 2023, mulai pukul 08.30 hingga 15.30 WIB di Aula KPB Parajakian. Dihadiri oleh 18 UMKM dari Desa Lemo II, Bintang Ninggi I, Bintang Ninggi II, Desa Pendreh dan Desa Trahean. Metode mentoring yang diterapkan melibatkan presentasi, sharing, tanya jawab, dan praktek pembukuan.

Instruktur yang memimpin kegiatan adalah Roida Setyoningrum S. Ak, seorang staff keuangan dari YBHP. Kegiatan pelatihan dimulai dengan pretest untuk mengukur pemahaman dan penerapan pembukuan dalam usaha para peserta. Materi yang disampaikan mencakup pentingnya pembukuan bagi usaha UMKM, jenis-jenis pembukuan, macam-macam biaya, dan praktik perhitungan laba-rugi. Peserta juga terlibat dalam praktik penyusunan pembukuan sederhana dan perhitungan HPP. Sebagai penutup kegiatan, posttest diberikan untuk mengukur pemahaman dan kemampuan peserta dalam mengimplementasikan ilmu yang telah disampaikan selama pelatihan. Dengan demikian, diharapkan UMKM dapat secara nyata menerapkan pembukuan sederhana dalam operasional usahanya.

Hasil evaluasi kegiatan menunjukkan adanya peningkatan pemahaman dan keterampilan peserta dalam aktivitas pembukuan. Kesimpulannya, pelatihan ini memberikan kontribusi positif terhadap peningkatan produktivitas UMKM binaan LPB Hatapa melalui penerapan praktik pembukuan yang efektif dan efisien. Acara kemudian diakhiri dengan sesi penutup yang dipimpin oleh Koordinator LPB Hatapa, Amirullah. Dalam penutupan yang meriah, Amirullah menyampaikan rasa terima kasih atas dukungan CSR PT Pamapersada Nusantara dan dedikasi instruktur dalam menyelenggarakan pelatihan ini. Ia juga mengajak peserta untuk terus mengembangkan dan mengimplementasikan pengetahuan yang diperoleh dalam usaha mereka, memastikan kelangsungan pertumbuhan UMKM. Dengan demikian, acara ini tidak hanya menjadi momen pembelajaran tetapi juga titik awal untuk terjalinnya hubungan yang berkelanjutan antara pihak industri dan UMKM, mengarah pada pemajuan ekonomi yang inklusif.