Sebagai tindak lanjut atas pelatihan yang dilakukan, UMKM Pembudidaya Kelulut yang dibina oleh LPB HATAPA masih menghadapi tantangan dalam memahami teknik budidaya Madu Kelulut. Beberapa aspek seperti pemeliharaan, pemilihan lokasi budidaya, teknik breeding/memperbanyak (pemecahan koloni), serta pembuatan stub dan kotak Toping masih menjadi bidang yang perlu diperkuat pengetahuannya. Selain itu, pengetahuan mereka tentang cara mengatasi permasalahan produktivitas madu yang rendah juga masih terbatas.

Melihat kendala tersebut, diselenggarakannya Pelatihan Peningkatan Produktivitas Pembudidaya Madu Kelulut diharapkan dapat memberikan kontribusi positif. Dengan melibatkan 8 UMKM Pembudidaya Kelulut, program ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman mereka terkait teknik budidaya Madu Kelulut. Aspek-aspek seperti pemeliharaan, pemilihan lokasi budidaya, teknik breeding, dan strategi mengatasi permasalahan produktivitas yang rendah menjadi fokus utama dalam kegiatan ini.

Kegiatan pendampingan dilaksanakan secara berkelanjutan di beberapa desa, yakni Desa Bintang Ninggi I dan II, Desa Pendreh, serta Desa Lemo I dan II. Pada tanggal 22 hingga 24 November 2023, para peserta terlibat dalam sesi tanya jawab, praktek, dan kunjungan lapangan. Metode ini dipilih untuk memastikan bahwa pengetahuan yang diberikan tidak hanya bersifat teoretis, tetapi juga dapat diaplikasikan dalam situasi praktis di lapangan.

Instruktur utama kegiatan ini adalah Mahyanto, seorang inovator perlebahan berpengalaman dari Kalimantan. Ia bertanggung jawab memimpin kegiatan pelatihan dan pendampingan, membagikan pengetahuan dan keterampilan praktis kepada peserta. Dalam pendampingan ini, fokus utama adalah praktek perbanyakan koloni dengan sistem split dan pembahasan mengenai cara merawat vegetasi untuk menjaga produktivitas koloni.

Sebagai penutup kegiatan, pada tanggal 28 hingga 30 November 2023, dilakukan Closing Pendampingan di masing-masing desa yang menjadi lokasi kegiatan sebelumnya. Pada sesi ini, dilakukan pengecekan kondisi koloni yang telah diperbanyak dengan metode split, serta praktik perbanyakan koloni alami menggunakan setup jebakan. Ini merupakan momen evaluasi sekaligus kesempatan untuk memastikan implementasi praktik-praktik yang telah diajarkan selama pendampingan.

Dengan kegiatan ini, diharapkan UMKM Pembudidaya Madu Kelulut dapat meningkatkan kapasitas dan keterampilan mereka dalam mengelola budidaya madu kelulut secara berkelanjutan. Pengecekan kondisi koloni pada sesi penutupan menjadi langkah evaluasi sekaligus kesempatan untuk memastikan implementasi praktik-praktik yang telah diajarkan selama pendampingan. Melalui program ini, diharapkan tercipta dampak positif yang signifikan pada peningkatan produktivitas dan kesejahteraan UMKM di sektor budidaya madu kelulut.

Gambar 8. Foto praktik split koloni dengan peserta pendapimpingan (kiri) & foto bersama dengan peserta pendampingan (kanan)